Propaganda dan teori konspirasi: wacana masyarakat terhadap COVID-19 di Indonesia

Akhirul Aminulloh, Myrtati D. Artaria, Latif Fianto, Emei Dwinanarhati Setiamandani

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Teori konspirasi memungkinkan adanya informasi yang tidak ada menjadi ada. Begitu pula dengan propaganda yang menyebabkan informasi bergulir tanpa dapat dipastikan kebenarannya karena tujuannya untuk memanipulasi opini publik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kompleksitas pertarungan wacana Covid-19 di tengah masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pengumpulan data diperoleh dari media online dan media sosial, khususnya Twitter periode April 2020. Data dianalisis menggunakan model Analisis Wacana Kritis Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wabah Covid-19 tidak hanya dilaporkan sebagai virus alami, tetapi dieksplorasi menjadi wacana kontroversial berupa teori konspirasi. Propaganda teori konspirasi Covid-19 disebarkan melalui internet dan media sosial. Media sosial lebih dari sekadar alat untuk memantau dan membentuk pemahaman publik. Kepercayaan terhadap teori konspirasi disebabkan oleh tiga hal, yaitu masyarakat membutuhkan jawaban yang pasti dan alasan yang masuk akal atas fenomena pandemi Covid-19, ingin memiliki kendali atas hidup mereka, dan dampak dari era Post Truth.
Original languageMultiple languages
Article number1
Pages (from-to)97-106
Number of pages10
JournalJurnal Nomosleca
Volume7
Issue number2
Publication statusPublished - Apr 2021

Keywords

  • Propaganda
  • Teori Konspirasi
  • Wacana
  • Covid-19

Cite this