TY - CONF
T1 - Kṛtabhāṣa sebuah Karya Leksikografi:
T2 - Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XIX
AU - Kurniawan, Abimardha
N1 - a. Naskah
Perpusnas 13 L 243. Kretabhasa (Arjunawiwaha). Lontar. Aksara Buda.
Perpusnas 13 L 459. Kertabasa. Lontar. Aksara Buda.
Perpusnas 32 L 248. Gita Mudacara. Lontar. Aksara Buda.
Perpusnas 33 L 61. Kretabhasa (Arjunawiwaha). Lontar. Akasra Buda.
Perpusnas 33 L 195. Kretabhasa (Arjunawiwaha). Lontar. Aksara Buda.
Perpusnas 33 L 269. Kretabhasa (Arjunawiwaha). Lontar. Aksara Buda.
b. Terbitan
Barororh-Baried, Siti, dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Behrend, T.E. 1998. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia & École française d'Extrême-Orient.
Cohen Stuart, A.B. 1872. Eerste vervolg catalogus der Bibliotheek en Catalogus der Maleische, Javaansche en Kawi Handschriften van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Batavia: Bruining & Wijt; s’Gravenhage: Nijhoff.
Damais, Louis-Charles. (1955). “Etudes d'épigraphie indonésienne: IV. Discussion de la date des inscriptions”, Bulletin École française d'Extrême-Orient 47(1):7—290.
Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV Manasco.
Kurniawan, Abimardha. 2013. “Gita Sinangsaya, Suntingan Teks, Terjemahan, disertasi Kajian Semiotika Riffaterre”. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada [Tesis, belum diterbitkan]
___________________. 2019. “Uttaraśabda: Suntingan Teks disertai Telaah Fungsi Teks di Skriptorium Merapi-Merbabu Abad ke-17”. Depok: Universitas Indonesia [Disertasi, belum diterbitkan]
Maas, Paul. 1972. Textual Criticism, terjemahan Barbara Fowler. Oxford: The Clarendon Press.
Molen, Willem van der. 1983. Javaanse Tekstkritiek Een overzicht en een nieuwe benadering geillustreerd aan de Kuñjarakarṇa. Dordrecht & New Jersey: Foris Publication [Verhandelingen KITLV 102]
Pigeaud, Th. 1924. De Tantu Panggělaran: Een Oud-Javaasch Prozageschrift, uitgegeven, vertaald en toegelicht. s’Gravenhage: H.L. Smits.
Poerbatjaraka, R.Ng. 1933. “Lijst der Javaansche handschriften in de boekrij van het Kon. Bat. Genootschap”, Jaarboek Bataviaasch Genootschap 1:269—376.
Ricklefs, M.C. 1978. Modern Javanese Historical Tradition: A Study of an Original Kartasura Chronicle and Related Materials. London: School of Oriental and African Studies University of London, 1978.
Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.
Robson, Stuart. 1988. Principles of Indonesian Philology. Leiden: Brill.
Setyawati, Kartika, Wiryamartana, I Kuntara dan Van der Molen, Willem. 2002. Katalog Naskah Merapi-Merbabu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Yogyakarta and Leiden: Penerbitan Universitas Sanata Dharma and Opleiding Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië Universitiet Leiden.
Setyawati, Kartika. 2015. “Kidung Surajaya: Suntingan Teks, Terjemahan, dan Analisis Makna Isi Teks”. Leiden: Universiteit Leiden. [Disertasi]
Sudharta, Tjokorda Rai. 1986. “Kṛtabhāṣa: Pengajaran Bahasa Sansekerta melalui bahasa Jawa Kuno dengan Pemakaian Lontar-Lontar Tulisan Bali”. Jakarta: Universitas Indonesia. [Disertasi, belum diterbitkan].
Teeuw, A. (1998). “An Old Javanese poem on chronogram words”, Productivity and Creativity: Studies in General and Descriptive Linguistics in Honor of E.M. Uhlenbeck, ed. Mark Janse dan An Verlinden. Berlin & New York: Mouton de Gruyter.
Turner, James. 2014. Philology: The Forgotten Origins of the Modern Humanism. Princeton University Press.
Wiryamartana, I. Kuntara. 1990. Arjunawiwaha: Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1990.
______________________. 1993. “The Scriptorium in Merbabu-Merapi Area”, Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 149(3):503—509.
Zoetmulder, P.J (dan S.O. Robson). 1982. Old Javanese-English Dictionary, 2 Jilid. The Hague: Martinus Nijhoff.
PY - 2023/8/7
Y1 - 2023/8/7
N2 - Kṛtabhāṣa merupakan karya leksikografi yang disusun berdasarkan kosakata yang terdapat di dalam teks kakawin Arjunawiwāha. Perlu diketahui sebelumnya, Kṛtabhāṣa yang akan dibahas melalui tulisan ini bukan Kṛtabhāsa yang pernah dibahas oleh Tjokorda Rai Sudharta (1986) dalam disertasinya. Adapun Kṛtabhāṣa yang pernah dibahas oleh Sudharta berisi senarai kata-kata Sanskerta dan terjemahannya dalam bahasa Jawa Kuno. Sebaliknya, Kṛtabhāṣa yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah senarai kata-kata Jawa Kuno dan padanannya dalam bahasa Jawa Baru. Kuntara Wiryamartana (1990) pernah menyatakan bahwa teks Kṛtabhāṣa merupakan landasan penjarwaan kakawin Arjunawiwāha di lingkungan sastra Jawa. Akan tetapi, ketika menyampaikan pernyataan itu Wiryamartana (1990) hanya menggunakan satu naskah Kṛtabhāṣa yang berasal dari lingkungan Merapi-Merbabu (Perpusnas 33 L 195).Setelah melakukan inventarisasi, ternyata ada enam naskah koleksi Merapi-Merbabu yang berisi teks Kṛtabhāṣa (bdk. Setyawati dkk. 2002). Naskah-naskah tersebut antara lain naskah Perpusnas 33 L 61 (A), 33 L 195 (B), 13 L 243 (C), 32 L 248 (D), 33 L 269 (E), dan 13 L 459 (F). Menurut Setyawati dkk. (2002) ada dua versi teks Kṛtabhāṣa. Teks naskah 33 L 61 (A) mewakili versi lain yang dimaksud. Memang, di lingkungan skriptoria Merapi-Merbabu seringkali terdapat percabangan tradisi, seperti antara tradisi Merbabu Barat dan tradisi Merapi Timur (Wiryamartana 1990, Kurniawan 2019). Permasalahannya, belum ada kajian yang menelisik secara seksama sumber-sumber teks Kṛtabhāṣa di lingkungan Merapi-Merbabu. Sebagai langkah pendahuluan, tulisan ini akan membahas naskah-naskah yang mendokumentasikan serta relasi yang terbangun di antara sumber-sumber itu. Dengan demikian, akan diperoleh pemetaan secara genealogis, historis, dan komparatif, sebagaimana elan dasar dalam kerja filologis (Turner 2000). Selain itu, tulisan ini juga akan memaparkan nilai penting Kṛtabhāṣa sebagai karya yang mendokumentasikan penerimaan bahasa dan sastra Jawa Kuno di lingkungan skriptoria Merapi-Merbabu abad ke-17.
AB - Kṛtabhāṣa merupakan karya leksikografi yang disusun berdasarkan kosakata yang terdapat di dalam teks kakawin Arjunawiwāha. Perlu diketahui sebelumnya, Kṛtabhāṣa yang akan dibahas melalui tulisan ini bukan Kṛtabhāsa yang pernah dibahas oleh Tjokorda Rai Sudharta (1986) dalam disertasinya. Adapun Kṛtabhāṣa yang pernah dibahas oleh Sudharta berisi senarai kata-kata Sanskerta dan terjemahannya dalam bahasa Jawa Kuno. Sebaliknya, Kṛtabhāṣa yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah senarai kata-kata Jawa Kuno dan padanannya dalam bahasa Jawa Baru. Kuntara Wiryamartana (1990) pernah menyatakan bahwa teks Kṛtabhāṣa merupakan landasan penjarwaan kakawin Arjunawiwāha di lingkungan sastra Jawa. Akan tetapi, ketika menyampaikan pernyataan itu Wiryamartana (1990) hanya menggunakan satu naskah Kṛtabhāṣa yang berasal dari lingkungan Merapi-Merbabu (Perpusnas 33 L 195).Setelah melakukan inventarisasi, ternyata ada enam naskah koleksi Merapi-Merbabu yang berisi teks Kṛtabhāṣa (bdk. Setyawati dkk. 2002). Naskah-naskah tersebut antara lain naskah Perpusnas 33 L 61 (A), 33 L 195 (B), 13 L 243 (C), 32 L 248 (D), 33 L 269 (E), dan 13 L 459 (F). Menurut Setyawati dkk. (2002) ada dua versi teks Kṛtabhāṣa. Teks naskah 33 L 61 (A) mewakili versi lain yang dimaksud. Memang, di lingkungan skriptoria Merapi-Merbabu seringkali terdapat percabangan tradisi, seperti antara tradisi Merbabu Barat dan tradisi Merapi Timur (Wiryamartana 1990, Kurniawan 2019). Permasalahannya, belum ada kajian yang menelisik secara seksama sumber-sumber teks Kṛtabhāṣa di lingkungan Merapi-Merbabu. Sebagai langkah pendahuluan, tulisan ini akan membahas naskah-naskah yang mendokumentasikan serta relasi yang terbangun di antara sumber-sumber itu. Dengan demikian, akan diperoleh pemetaan secara genealogis, historis, dan komparatif, sebagaimana elan dasar dalam kerja filologis (Turner 2000). Selain itu, tulisan ini juga akan memaparkan nilai penting Kṛtabhāṣa sebagai karya yang mendokumentasikan penerimaan bahasa dan sastra Jawa Kuno di lingkungan skriptoria Merapi-Merbabu abad ke-17.
KW - Kṛtabhāṣa
KW - Merapi-Merbabu
KW - lexicography
KW - philology
KW - history
KW - genealogy
KW - comparative study
M3 - Paper
Y2 - 7 August 2023 through 9 August 2023
ER -